Tanah Air Dan Udaraku Indonesia

Resensi buku Tanah Air Dan Udaraku Indonesia
Penulis Chappy Hakim
Jumlah halaman 248
Penerbit
Marsekal TNI Chappy Hakim , seorang mantan Kepala Staf Angkatan Udar a dalam masa jabatan 2002-2007, giat menulis di beberapa media cetak dan internet setelah purnawira. Tanah Air Dan Udaraku Indonesia merupakan kumpulan karya penulis yang dimuat di beberapa media cetak dalam kurun waktu November 2006 sampai Agustus 2009. Sebagian besar dari tulisan-tulisan tersebut disajikan dalam bahasa Indonesia ,sementara yang lainnya disajikan dalam bahasa Inggris. Topik yang diangkat penulis kebanyakan berkaitan dengan bidang keudaraan, khususnya keudaraan di Indonesia.
Lewat karya-karyanya penulis menunjukkan kepedulian dan sikap kritis terhadap berbagai hal yang menyangkut keudaraan Indonesia, bidang yang sangat dipahami dan telah lama digeluti oleh penulis. Simak saja pembahasan penulis mengenai perkembangan penerbangan dan industri penerbangan Indonesia dalam ”Menyongsong 103 Tahun Penerbangan, Sejauh Mana Indonesia Berdaulat Di Udara” dan ”Indonesian Aviation Industry : How Are You Today?”. Atau keprihatinan penulis atas penetapan ban oleh Uni Eropa terhadap maskapai penerbangan Indonesia yang dituangkan dalam “Ban Uni Eropa”. Dalam beberapa tulisan juga dibahas tentang keudaraan di beberapa negara yang dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi perbaikan dunia keudaraan Indonesia yang menurut penulis memang masih perlu banyak pembenahan.
Tulisan lain yang disajikan penulis mengangkat topik yang beragam , mulai dari musik klasik, pengalaman penulis saat bertandang ke Olimpiade Beijing, demonstrasi yang kebablasan hingga klaim Malaysia atas tari Pendet. Tulisan-tulisan tersebut juga menunjukkan keinginan penulis untuk memberi berbagai masukan yang dapat membawa perbaikan bagi bangsa Indonesia.
Pada bagian akhir buku ini pembaca dapat mengetahui lebih dalam sosok dan beberapa kegiatan penulis yang diliput oleh beberapa media cetak .
Tulisan-tulisan Chappy Hakim dalam Tanah Air Dan Udaraku Indonesia disajikkan dengan gaya ringan dan popular sehingga para pembaca terutama generasi muda tak perlu berkerut dahi terlalu dalam untuk memahaminya. Beberapa kritik dan pernyataan yang jenaka dapat membuat pembaca tersenyum tapi tak menghilangkan maksud penulis yang ingin menyampaikan kritik yang membangun. Bagi pembaca yang ingin menambah wawasan tentang keudaraan , khususnya keudaraan Indonesia, buku ini sungguh memberikan banyak pengetahuan.
Baca Tanah Air Dan Udaraku Indonesia, jika ingin mengetahu bagaimana wajah Indonesia dan wajah keudaraan Indonesia di mata seorang Chappy Hakim.

Diposting oleh wahjoe wigati's blog di 05.18