This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

KITA ADALAH ALATNYA

Kutipan Mazmur 19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;

Keindahan alam semesta dan isinya adalah tanda kemuliaan Allah itu tak bisa diingkari. Tetapi bagaimana dengan ciptaanNya yang kelihatan  buruk di mata manusia, apakah itu sebuah kesalahan? Yakinlah bahwa Allah tak pernah salah. Dia selalu punya rencana indah bagi setiap ciptaanNya termasuk ciptaan yang tak elok di mata manusia. Rencana yang pasti menunjukkan kemulianNya.
Bagaimana pun keadaan kita, rupawan atau buruk rupa, difabel atau non difabel, pintar atau bodoh bisa menjadi alatNya. Tak perlu merasa tak berguna karena merasa buruk rupa. Tapi hendaklah tetap hidup sesuai kehendakNya. Sehingga tampaklah kemuliaanNya dalam diri kita.

0 komentar

OLEH-OLEH DARI MAKO BRIMOB

Setelah sekian lama menunggu, kabar gembira itu akhirnya datang juga. Permohonan agar beberapa anggota Cip-Cip Community mendapat kesempatan mengunjungi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok akhirnya disetujui.
Hari Jumat 6 Juli 2018, dua rombongan anggota Cip-Cip Community berangkat dari tempat yang berbeda. Satu rombongan berangkat dari Bekasi sedangkan rombongan yang lain berangkat dari daerah Jakarta Utara. Kami sepakat bertemu di sebuah restoran siap saji dan bersama-sama rombongan keluarga Ko Ahok menuju ke Mako Brimob.
Begitu memasuki gerbang kompleks Mako Brimob, mobil kami diminta menepi untuk diperiksa. Satu persatu nama dan KTP kami diperiksa dan disesuaikan dengan daftar nama yang diberikan saat mengajukan permohonan kunjungan.
Setelah pemeriksaan tak berarti kami bisa langsung bertemu Ko Ahok. Kami masih harus menunggu sebentar karena waktu kunjungan belum tiba.
Setelah ada pemberitahuan bahwa kami sudah boleh masuk kompleks barulah mobil rombongan kami beriringan menuju gedung tempat Ko Ahok berada.
Meskipun sudah mengetahui kalau di hari kunjungan ada beberapa rombongan yang akan mengunjungi Ko Ahok, semula kami kira hanya rombongan kami yang bisa bertemu pada waktu yang sudah ditentukan. Ternyata ada rombongan lain yang dijadwalkan bertemu Ko Ahok di jam yang sama.
Sebelum menemui Ko Ahok, petugas yang berjaga memastikan pengunjung tidak ada yang membawa telepon seluler, kamera, kertas dan alat tulis. Sehingga kami tak punya kesempatan berfoto dengan Ko Ahok atau sekedar meminta tanda tangan beliau.
Saat Ko Ahok menyambut kami, kesan yang langsung kudapat adalah beliau orang yang ramah dan dalam keadaan sehat serta bersemangat. Persis seperti yang sering kulihat di televisi. Sikap ramahnya membuat suasana begitu akrab. Seperti bukan sebuah pertemuan antara orang biasa dan tokoh terkenal. Bahkan ketika ibunda beliau datang langsung diperkenalkan kepada kami.
Saat itu memang lebih banyak Ko Ahok yang berbicara. Beliau menceritakan pengalamannya ketika awal masuk sel tahanan. Rasa marah dan bosan yang menyesakkan membuat beliau sempat merasa sakit. Sampai akhirnya beliau mencoba menerima keadaan, mengampuni lawan-lawannya dan belajar mengendalikan diri. Penjara dijadikan beliau sebagai tempat yang tepat untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan untuk memperbaiki diri.
Setengah bergurau beliau menceritakan dulu ibunda beliau  menyuruh selalu berpikir dulu sebelum bicara tapi sekarang bahkan untuk berpikir pun beliau harus berpikir dahulu supaya lebih bijak dalam bertutur dan bertindak. Dan yang menjadi ukuran beliau untuk mengetahui apakah yang dilakukan sudah baik dan benar adalah jika sesuai dengan kehendak Allah.
Diselingi gurauan-gurauan kecil, masih ada hal-hal lain yang Ko Ahok sampaikan yang kalau kusimpulkan intinya adalah tentang pengendalian diri.
Tak terasa setengah jam telah  berlalu dan waktu kunjungan kami sudah habis. Sambil berpamitan, Chandra Gunawan, seorang anggota Cip-Cip Community yang tuna netra memberikan keset yang khusus dibuatnya untuk Ko Ahok.
Sebelum pulang kami sempat juga berkenalan dan mengobrol dengan ibunda  Ko Ahok, ibu Saras tante beliau serta ibu Nana kakak angkat beliau yang muslim.
Kunjungan ke Mako Brimob ini memberikan kesan mendalam bagiku. Tak sekedar memenuhi  keinginan untuk bertemu tokoh terkenal yang kukagumi karena ketulusan dan kelurusan hatinya tapi karena aku mendapat "oleh-oleh" dari Ko Ahok. Oleh-oleh? Ya, lewat semangat, keramahan dan cerita-cerita Ko Ahok memberiku oleh-oleh istimewa berupa inspirasi. Inspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Inspirasi untuk bisa tetap menjadi berkat bagi orang lain dengan selalu bersikap dan menularkan pengaruh positif meski raga tak bebas.
Mudah-mudahan lewat tulisan ini, aku bisa membagi oleh-oleh istimewa yang kubawa dari Mako Brimob. 0 komentar

TUHAN DAN COBAAN

Tulisan ini terinspirasi dari kutipan Amsal 3:5

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu,dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri

Ketika cobaan datang mendera
Terus menenerus seperti tak berjeda
Meski mencoba berbagai cara
Tak jua jalan keluar itu ada
Hingga di benak timbul berbagai prasangka
Adakah tindakan yang salah?
Yang membuat Tuhan marah?
Atau mungkin Tuhan sedang lupa
Bahwa manusia selalu butuh pertolonganNya
Mungkin juga karena
Ditakdirkan untuk selalu menderita?
Akhirnya...
Rasa putus asa datang menyusul
Setelah pikiran-pikiran buruk itu muncul.
Seringkali manusia lupa
Pikirannya terlalu sederhana
Untuk memahami setiap rencanaNya
Yang teramat sempurna.
Hingga tak perlu berpayah-payah
Menggunakan tolok ukur manusia
Mencari makna dari setiap derita
Yang sesungguhnya terjadi atas ijinNya.
Baiklah sungguh-sungguh membuka hati
Membiarkan Tuhan sendiri
Yang membimbing untuk  memahami
Di saat yang tepat nanti
Bahwa semua derita yang menimpa
Bukan untuk menyiksa
Melainkan caraNya yang istimewa
Untuk mengubah manusia
Menjadi lebih dewasa. 0 komentar