This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

INTROSPEKSI DIRIKU



Setiap kali badai hidup menerpa

Timbul rasa merana

Pikiran buntu tak tahu solusinya

Kudatang pada Tuhan lewat doa
Memohon sudi ulurkan tangan-Nya.

Jika doaku terjawab cepat
Terlebih jika pertolongan melebihi harapan
Hati girang serasa ingin melompat-lompat
Ucap syukur begitu mudah terucapkan.

Namun tatkala jawab doa tak kunjung datang
Hati mulai bimbang
Harapan perlahan menghilang
Berganti kecewa yang tak terbilang
Prasangka buruk mulai berkembang
Mungkinkah Tuhan tak lagi sayang
Hingga duka ku pun tak lagi Dia pandang?

Sampai suatu saat ku menyepi
Mencoba mengintrospeksi diri
Barulah kusadari
Betapa bodohnya diri selama ini.

Pertolongan Tuhan selalu ada
Terpampang nyata di depan mata
Bahkan tak terbilang jumlahnya
Datang dari mana saja
Bisa juga lewat orang-orang yang kujumpa
Bentuknya pun berbagai rupa
Kebodohan dan kesombongan membuatku menutup mata
Membiarkan pertolongan Tuhan lewat sia-sia
Apalagi jika datang lewat tangan orang yang tak kusuka.

Timbul rasa sesal dalam hati
Dan aku pun berjanji untuk merubah diri
Saat berdoa harus kurendahkan hati
Mohon bimbingan agar mampu menghargai
Apa pun bentuk pertolongan yang Dia beri
Dan mohon selalu diingatkan
Supaya di lain kesempatan
Aku pun mampu menjadi saluran
Setiap pertolongan-Nya kepada mereka yang membutuhkan.


0 komentar

JUDGING vs PERCEIVING DAN INTROVERT vs EKSTROVERT

 



Ada 2 tipe kepribadian manusia dilihat dari fleksibilitasnya dalam melakukan berbagai aktivitas yaitu tipe J (Judging) dan tipe P (Perceiving).
Tipe Judging atau tipe J biasanya selalu berpikir dan bertindak secara teratur rapi dan sistematis. Tipe J lebih suka segala sesuatu yang terrencana.
Tipe J biasanya mudah dilihat dari cara mereka mengatur barang-barangnya rapi di tempat-tempat yang tertentu. Dia akan sangat terganggu jika ada yang memindahkan barang-barang tersebut karena mengganggu kemudahan aktivitasnya.
Sedangkan tipe Perceiving atau tipe P bersikap lebih fleksibel dan spontan dalam berpikir dan bertindak. Tipe P cenderung suka menunda pekerjaan hingga di saat-saat terakhir.
Biasanya tipe P juga mudah terlihat dari cara mereka yang sembarangan saat menyimpan barang.
Meskipun dengan caranya sendiri sebetulnya bisa saja tipe P menyimpan barangnya di satu tempat tertentu walaupun tidak seteratur dan tidak serapi tipe J.
Meskipun suka menunda sesungguhnya tipe P dapat melakukan pekerjaan yang yang terjadwal rapi asalkan pekerjaan itu sesuai dengan minatnya.
Berdasarkan penelitian biasanya mahasiswa yang Drop Out adalah tipe J. Hal ini disebabkan kebiasaan mereka menunda mengerjakan tugas atau bahkan skripsi.
Kepribadian tipe J dan P sebetulnya ada pada setiap orang tetapi masing-masing orang biasanya cenderung pada salah satu tipe. Jika dikaitkan dengan kepribadian introvert dan ekstrovert tidak berarti introvert pasti bertipe J karena memerlukan waktu lebih lama untuk melakukan sesuatu atau ekstrovert pasti bertipe P karena menyukai spontanitas.
Seorang introvert bisa saja bertipe P dan sebaliknya seorang introvert sangat mungkin bertipe J.
Seorang introvert bertipe J jika dekat dengan orang-orang bertipe P seikit demi sedikit dapat menjadi bertipe P dalam hal-hal tertentu meski tak sepenuhnya mengubah kecenderungannya bertipe J.
 Begitu juga seorang ekstrovert yang bertipe P dapat berubah menjadi bertipe J jika ia melakukan hal yang disukai atau bekerja di bidang yang memang diminati.
Saya lebih cenderung bertipe J karena menyukai kerapian , keteraturan dan selalu terencana. Alasannya tak lain untuk memudahkan aktivitas saya. Sayang belakangan ini karena sering capek dan kurang sehat menyebabkan banyak pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan lain tertunda tidak sesuai rencana yang sudah dibuat. Suka tidak suka saya harus fleksibel dalam menepati waktu beraktivitas. Yang penting rumah tetap rapi dan pekerjaan lain terutama yang sudah janji dengan orang lain dapat terselesaikan.
0 komentar

PERJALANAN IMANKU

 Sejak kanak-kanak sampai sekitar umur 30-an, seperti kebanyakan penyandang disabilitas, saya terus berdoa memohon pada Tuhan agar tubuh saya bisa normal seperti teman-teman lainnya.

Doa itu diimbuhi harapan bisa beraktivitas, punya lebih banyak teman, punya peluang mendapat pekerjaan yang bagus dan harapan lain yang intinya ingin bisa hidup seperti orang yang normal.
Doa-doa itu terus dipanjatkan dengan tekun. Seperti setengah memaksa bunyi doanya memohon-mohon kepada Tuhan agar dapat dikabulkan.
Jujur, ketika berdoa saat itu justru hati terasa cemas, khawatir kalau doa tak terjawab.
Dan meman benar kebanyakan doa saya tidak terjawab. Alih-alih mendapat mujizat kesembuhan justru kondisi tubuh semakin memburuk.

Jangankan untuk mendapat pekerjaan bagus di kantoran bersama orang normal, untuk beraktivitas norma sehari-hari pun semakin terbatas lantaran kondisi yang semakin tak baik. Sedih sekali rasanya.
Timbul rasa marah dan kecewa pada Tuhan meski tak sampai meninggalkan berdoa. Berdoa dilakukan hanya sebagai rutinitas demi memenuhi ketaatan pada perintah agama. Dalam hati ada rasa kekosongan dan tak tahu harus berbuat apa untuk hidup saya.
Hingga suatu saat saya coba merenung. Teringat oleh saya bahwa meskipun banyak doa tak terkabulkan dan kondisi tubuh semakin tak baik tetapi saya mampu bertahan dan melakukan banyak aktivitas dengan cara saya sendiri. Di situ saya tersadar ada campur tangan Tuhan yang entah bagaimana caranya bisa menggerakkan saya melakukan banyak hal.

Sejak saat itu saya mencoba berserah diri dan mengikuti kehendak dan tuntunan Tuhan.
Setiap kali berdoa selalu saya selipkan kalimat "Terjadilah padaku menurut kehendakMu". Itu adalah kalimat yang diucapkan Bunda Maria saat menerima kabar dari malaikat Tuhan bahwa ia akan mengandung Yesus Kristus. (LUK 1:38). Tanpa ragu dan banyak bertanya Bunda Maria mengikuti kehendak Tuhan karena yakin akan bimbingan dan penyertaanNya.
Rasa tenang selalu muncul saat menyebut kalimat itu dalam doa. Meskipun tahu bahwa doa itu belum tentu terkabulkan namun ada keyakinan akan bimbingan dan penyertaan Tuhan dalam kondisi yang terburuk sekalipun.

Saat persekutuan doa kemarin kita mempelajari empat jenis iman menurut Imanuel Kant yaitu :
1. Iman emosional yang didasarkan pada keinginan.
2. Iman intelektual yang didasarkan pada pengetahuan.
3. Iman yang didasarkan ketaatan pada perintah Tuhan.
4. Iman yang didasarkan pada keyakinan akan penyertaan Tuhan. Bapa Abraham diambil sebagai contoh tokoh yang beriman didasari keyakinan akan Tuhan. Terlihat dari ketaatannya mengikuti perintah Tuhan untuk keluar dari Ur-Kasdim menuju Kanaan tanpa dia tahu apa yang akan terjadi saat menempuh perjalanan.

Menilik dari keempat jenis iman tersebut, saya jadi mengetahui pernah memiliki iman emosional saat anak-anak sampai umur 30-an.
Iman yang hanya berdasarkan ketaatan pun pernah saya miliki ketika saya rutin berdoa tapi merasakan kekosongan.
Sikap berserah pada kehendak Tuhan yang saat ini mulai saya jalankan mudah-mudahan bisa menumbuhkan iman saya untuk lebih didasarkan pada keyakinan akan penyertaan Tuhan.
Pastilah takkan mudah karena sesekali pasti ada godaan untuk kembali memiliki iman emosional.
Mudah-mudahan kalimat ini yang akan terus setia pada iman yang didasarkan keyakinan pada penyertaan Tuhan, "Terjadilah padaku menurut kehendakMu".



0 komentar

RANGKUNAN KELAS MOTIVASI DAN INSPIRASI DARI BAPAK HERU KUMARGA (pemilik restoran Dapur Solo)

 


Pak Heru berpendapat bahwa meski mempunyai keterbatasan sesungguhnya penyandang disabilitas sama seperti non disabilitas. Karena seseorang yang non disabilitas pun bisa mengalami disabilitas dalam bentuk lain yaitu disabilitas rohani atau sakit secara rohani. Disabilitas rohani contohnya keputus asaan, kecemasan, depresi, kehilangan harapan, menyalahkan keadaan, pesimis, apatis dan perasaan negatif lainnya yang intinya cenderung lebih menikmati penderitaan.
Justru dalam kelemahan dan keterbatasannya seorang penyandang disabilitas dipilih Tuhan untuk menunjukkan kemuliaanNya serta ditugaskan Tuhan menjadi penolong bagi orang-orang yang sakit rohani di sekitarnya termasuk juga yang non disabilitas.
Tetapi untuk menjadi seorang penolong, ia terlebih dahulu harus menyembuhkan disabilitas rohaninya sendiri. Ia harus ikhlas menerima keterbatasannya, tidak menyalahkan siapapun atau kondisi apapun terkait keterbatasannya. Ia juga menghilangkan pikiran negatif serta mampu beraktivitas mandiri setidaknya untuk mengurus dirinya sendiri. Jika tahap itu sudah dilalui selanjutnya ia harus meyakini dan mengimani bahwa Tuhan selalu menolong dan menyertainya dalam berbagai kondisi. Keyakinan dan iman yang kuat akan penyertaan Tuhan membuatnya mampu berpengharapan akan masa depan yang baik.
Setelah itu semua terpenuhi barulah ia menjadi pribadi yang kuat dan siap menjadi penolong bagi penyandang disabilitas rohani di sekitarnya.
Selain memotivasi, pak Heru juga menginspirasi dengan kisah dan tipsnya dalam membangun usaha kulinernya.
Berawal dari menawarkan rujak yang merupakan makanan kesukaan bu Swan Kumarga dan modal awal Rp.100.000 perjalanan bisnis Dapur Solo dimulai.
Selebaran dari fotokopian disebarkan sebagai promosi agar orang-orang tahu mereka berjualan rujak yang enak di garasi rumah.
Meski pada awalnya jumlah penjualan cukup lumayan namun sepi pembeli sempat juga mereka alami. Akhirnya beberapa jenis makanan seperti gado-gado dan ayam goreng kalasan ditambahkan agar pembeli punya pilihan lain dan tertarik untuk datang lagi. Ternyata strategi itu berhasil. Pembeli mulai berdatangan lagi dan semakin ramai sampai harus menambah karyawan untuk membantu melayani pembeli. Sayang sekali keadaan ramai ini menimbulkan protes dari warga sekitar karena menghalangi jalan.
Mereka kemudian memutuskan pindah ke sebuah ruko agar bisa tetap berjualan dengan tenang dan pembeli dapat makan dengan nyaman. Dan "Rumah Makan Solo" ditetapkan sebagai nama usaha kuliner mereka.
Saat itu jenis makanan yang dijual lebih banyak ragamnya seperti nasi pecel, nasi gudeg, nasi langgi dan lainnya. Kebanyakan merupakan masakan asli dari Jawa Tengah, khususnya Solo, tempat asal mereka.
Dengan ketekunan dan kerja keras Runah Makan Solo berhasil membuka beberapa cabang.
Keseriusan pasangan pak Heru dan ibu Swan Kumarga dalam mengelola bisnis kuliner mereka memang tak main-main. 
Mereka menggunakan strategi branding agar usaha kuliner mereka semakin berkembang dan dikenal dengan jangkauan konsumen yang lebih luas.
Nama Rumah Makan Solo yang diubah menjadi "Dapur Solo" dipatenkan supaya tidak ada yang meniru.
Pemilihan lokasi restoran yang terjangkau lebih banyak kalangan, dekorasi restoran bernuansa etnik Jawa yang membuat pembeli merasa nyaman, pemilihan bahan masakan dan peralatan makan minum yang berkualitas dan cara masak yang terstandardisasi serta promosi di berbagai sosial media adalah sebagian langkah branding yang dilakukan Dapur Solo. Kualitas yang selalu terjaga membuat pembeli tidak keberatan membayar harga yang lebih mahal.
Hasil memang tak pernah mengkhianati kerja keras. Berawal dari jualan rujak di di garasi saat ini "Dapur Solo" mempunyai lebih dari 20 outlet.

Tips berbisnis kuliner jaringan yang dibagikan pak Heru Kumarga :
1. Pengusaha kuliner tidak selalu harus terjun ke dapur.
Delegasikan tugas dapur kepada juru masak dan karyawan dapur tetapi pastikan pekerjaan dilakukan sesuai standar yang sudah ditetapkan.
2 . Tetapkan standar kwalitas dan takaran bahan masakan, cara pengolahan serta penyajian agar kwalitas masakan di semua cabang restoran sama.
3. Lakukan promosi agar masyarakat selalu ingat dan tertarik datang ke restoran kita.
0 komentar

PRIBADI EKSTROVERT VS PRIBADI INTROVERT

 Ada dua jenis cairan dalam otak yang yang berperan penting dalam merespon rangsangan dari luar tubuh dan menggerakan seseorang untuk berperilaku dan mempunyai karakter introvert atau ekstrovert yaitu dopamine dan acetylcholine.

Pada para ekstrovert dopamine merespon rangsangan yang bersifat tantangan, kompetitif dan keramaian untuk membuat para ekstrovert menjadi lebih bersemangat berkreasi yang berhubungan dengan banyak orang.
Sebaliknya pada para introvert rangsangan berupa kesendirian, keheningan dan ketenangan akan direspon acetylcholine dan menggerakan mereka untuk lebih fokus, berpikir lebih panjang dan dan menganalisa lebih mendalam untuk menghasilkan suatu kreasi.
Biasanya di masyarakat para ekstrovert terlihat lebih menonjol karena prilaku mereka yang aktif sedangkan para introvert lebih terkesan pemalu.
Meskipun menyukai kesendirian bukan berarti para introvert tidak dapat bersosialisasi seperti para ekstrovert. Pada situasi tertentu dengan latihan yang yang terus-menerus mereka dapat juga tampil di tengah keramaian.
Meskipun berkarakter yang bertolak belakang namun para introvert dan ekstrovert sesungguhnya dapat bekerja sama dan menjadi tim yang tangguh.
Tentu saja syaratnya mereka harus menahan diri dan mencoba saling memahami serta beradaptasi satu sama lain.
Dengan kemampuan analitiknya para introvert dapat membuat perencanaan suatu kegiatan dengan sangat baik. Sedangkan para ekstrovert yang mempunyai kemampuan berbicara di depan banyak orang dapat bertindak sebagai juru bicara penyampai atau bahkan menjadi eksekutor rencana tersebut. Konflik dalam hubungan para introvert dan ekstrovert sangat mungkin terjadi apabila kedua pihak sama-sama berkeras dengan karakternya. Para ekstrovert yang prilakunya mendominasi kegiatan dan pembicaraan akan membuat para introvert yang pada dasarnya cenderung pasif menjadi tertekan, lebih pasif atau bahkan tidak berbuat apa-apa. Sehingga hubungan itu menjadi monoton atau bahkan bubar.
Dengan kemampuannya berbicara dan menghadapi orang dengan berbagai karakter para ekstrovert dapat berinisiatif mengajak para introvert untuk bersosialisasi. Namun jika sudah berkali-kali diajak bersosialisasi para introvert tetap saja pasif tentu bisa membuat para ekstrovert enggan berhubungan dengannya.
Karenanya tak ada cara lain para introvert harus berusaha mulai merubah dirinya sendiri dan bukan menuntut orang lain untuk memahami dirinya jika para introvert ingin diterima saat bersosialisasi.
0 komentar

KITA ADALAH ALATNYA

Kutipan Mazmur 19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;

Keindahan alam semesta dan isinya adalah tanda kemuliaan Allah itu tak bisa diingkari. Tetapi bagaimana dengan ciptaanNya yang kelihatan  buruk di mata manusia, apakah itu sebuah kesalahan? Yakinlah bahwa Allah tak pernah salah. Dia selalu punya rencana indah bagi setiap ciptaanNya termasuk ciptaan yang tak elok di mata manusia. Rencana yang pasti menunjukkan kemulianNya.
Bagaimana pun keadaan kita, rupawan atau buruk rupa, difabel atau non difabel, pintar atau bodoh bisa menjadi alatNya. Tak perlu merasa tak berguna karena merasa buruk rupa. Tapi hendaklah tetap hidup sesuai kehendakNya. Sehingga tampaklah kemuliaanNya dalam diri kita.

0 komentar

OLEH-OLEH DARI MAKO BRIMOB

Setelah sekian lama menunggu, kabar gembira itu akhirnya datang juga. Permohonan agar beberapa anggota Cip-Cip Community mendapat kesempatan mengunjungi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok akhirnya disetujui.
Hari Jumat 6 Juli 2018, dua rombongan anggota Cip-Cip Community berangkat dari tempat yang berbeda. Satu rombongan berangkat dari Bekasi sedangkan rombongan yang lain berangkat dari daerah Jakarta Utara. Kami sepakat bertemu di sebuah restoran siap saji dan bersama-sama rombongan keluarga Ko Ahok menuju ke Mako Brimob.
Begitu memasuki gerbang kompleks Mako Brimob, mobil kami diminta menepi untuk diperiksa. Satu persatu nama dan KTP kami diperiksa dan disesuaikan dengan daftar nama yang diberikan saat mengajukan permohonan kunjungan.
Setelah pemeriksaan tak berarti kami bisa langsung bertemu Ko Ahok. Kami masih harus menunggu sebentar karena waktu kunjungan belum tiba.
Setelah ada pemberitahuan bahwa kami sudah boleh masuk kompleks barulah mobil rombongan kami beriringan menuju gedung tempat Ko Ahok berada.
Meskipun sudah mengetahui kalau di hari kunjungan ada beberapa rombongan yang akan mengunjungi Ko Ahok, semula kami kira hanya rombongan kami yang bisa bertemu pada waktu yang sudah ditentukan. Ternyata ada rombongan lain yang dijadwalkan bertemu Ko Ahok di jam yang sama.
Sebelum menemui Ko Ahok, petugas yang berjaga memastikan pengunjung tidak ada yang membawa telepon seluler, kamera, kertas dan alat tulis. Sehingga kami tak punya kesempatan berfoto dengan Ko Ahok atau sekedar meminta tanda tangan beliau.
Saat Ko Ahok menyambut kami, kesan yang langsung kudapat adalah beliau orang yang ramah dan dalam keadaan sehat serta bersemangat. Persis seperti yang sering kulihat di televisi. Sikap ramahnya membuat suasana begitu akrab. Seperti bukan sebuah pertemuan antara orang biasa dan tokoh terkenal. Bahkan ketika ibunda beliau datang langsung diperkenalkan kepada kami.
Saat itu memang lebih banyak Ko Ahok yang berbicara. Beliau menceritakan pengalamannya ketika awal masuk sel tahanan. Rasa marah dan bosan yang menyesakkan membuat beliau sempat merasa sakit. Sampai akhirnya beliau mencoba menerima keadaan, mengampuni lawan-lawannya dan belajar mengendalikan diri. Penjara dijadikan beliau sebagai tempat yang tepat untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan untuk memperbaiki diri.
Setengah bergurau beliau menceritakan dulu ibunda beliau  menyuruh selalu berpikir dulu sebelum bicara tapi sekarang bahkan untuk berpikir pun beliau harus berpikir dahulu supaya lebih bijak dalam bertutur dan bertindak. Dan yang menjadi ukuran beliau untuk mengetahui apakah yang dilakukan sudah baik dan benar adalah jika sesuai dengan kehendak Allah.
Diselingi gurauan-gurauan kecil, masih ada hal-hal lain yang Ko Ahok sampaikan yang kalau kusimpulkan intinya adalah tentang pengendalian diri.
Tak terasa setengah jam telah  berlalu dan waktu kunjungan kami sudah habis. Sambil berpamitan, Chandra Gunawan, seorang anggota Cip-Cip Community yang tuna netra memberikan keset yang khusus dibuatnya untuk Ko Ahok.
Sebelum pulang kami sempat juga berkenalan dan mengobrol dengan ibunda  Ko Ahok, ibu Saras tante beliau serta ibu Nana kakak angkat beliau yang muslim.
Kunjungan ke Mako Brimob ini memberikan kesan mendalam bagiku. Tak sekedar memenuhi  keinginan untuk bertemu tokoh terkenal yang kukagumi karena ketulusan dan kelurusan hatinya tapi karena aku mendapat "oleh-oleh" dari Ko Ahok. Oleh-oleh? Ya, lewat semangat, keramahan dan cerita-cerita Ko Ahok memberiku oleh-oleh istimewa berupa inspirasi. Inspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Inspirasi untuk bisa tetap menjadi berkat bagi orang lain dengan selalu bersikap dan menularkan pengaruh positif meski raga tak bebas.
Mudah-mudahan lewat tulisan ini, aku bisa membagi oleh-oleh istimewa yang kubawa dari Mako Brimob. 0 komentar