Tapi benarkah saya sebegitu bosannya sampai merasa menjadi orang paling kesepian dan tak
bahagia di dunia? Tidak juga tuh. Beruntung saya mempunyai beberapa gadget yang meskipun tidak
canggih-canggih amat tapi membantu menghubungkan saya dengan dunia luar rumah.
Ditambah lagi, bermodalkan pengetahuan dasar tentang beberapa media social,
kebutuhan saya untuk bersosialisasi tetap terpenuhi. Rasa bosan, sepi dan
tersisih berganti bahagia setiap kali mendapat ‘kiriman’ lewat gadget-gadget
itu.
Obrolan singkat via handphone atau skype sudah pasti mampu menghapus rasa rindu
saya pada keluarga dan sanak saudara
yang kebetulan tinggal berjauhan dan jarang bisa berkumpul. Tapi sekedar chatting dan saling bertukar kabar, copy
paste kalimat-kalimat inspiratif, gambar-gambar lucu dan video yang menarik lewat
facebook, BBM atau WhatsApp sudah cukup membuat saya bahagiaaaaa sekali.
Kedengaran sepele ya. Tapi saya sungguh bahagia karena itu
membuktikan kalau orang-orang terdekat
tak melupakan saya. Silaturahmi dan komunikasi tetap terjalin meski secara
fisik tak berada di dekat saya. Rasa bahagia itu membuat semangat hidup saya
terus ada karena masih dianggap ‘ada’.
Saya menyadari tak semua orang beruntung berlimpah perhatian
dari orang-orang sekelilingnya. Beberapa teman penyandang disabilitas misalnya karena
beberapa hal tidak leluasa berhubungan dengan orang lain. Atau beberapa kenalan
berusia senja sering merasa sepi tanpa ada teman mengobrol karena anak dan
cucunya tak lagi tinggal bersama.
Karenanya masih mengandalkan gadget yang ada saya berusaha
untuk meluangkan waktu menyapa mereka. Sesekali saya menelepon Eyang Putri
kenalan saya untuk mendengarkan
curhatannya sembari menceritakan beberapa hal lucu yang dapat menghibur.
Nah, kalau dengan teman-teman yang masih muda dan jempolnya
masih gesit pencet-pencet gadget ya SMS-an, BBM-an atau WhatsApp-an yang sering
kami lakukan. Ini saya lakukan tak lain untuk membuat mereka merasakan perhatian
dan kebahagiaan seperti yang sudah saya rasakan.
Percaya atau tidak, apa yang saya lakukan justru membuahkan
kebaikan. Mendengar orang tertawa karena lelucon saya atau sekedar dapat tanda
jempol LIKE dan smiley menambah rasa
bahagia saya. Ya, saya sungguh makin bahagia karena merasa dihargai.
Pengalaman saya telah membuktikan berbagi bahagia bisa
dilakukan dengan cara sederhana yaitu terus menjalin silaturahmi. Beruntunglah
kita hidup di jaman modern. Perkembangan
teknologi informasi dan gadget memudahkan kita untuk bahagia bersama keluarga , bisa juga bahagia bersama sahabat meskipun tinggal berjauhan. Jadi semua orang, bagaimanapun
kondisinya, selama mempunyai gadget dan mampu menggunakannya bisa saling
bersilaturahmi untuk berbagi kebahagiaan . Cuma butuh niat meluangkan waktu
kok.
Semoga
tulisan yang saya ikutsertakan pada Kontes
SEO “Berbagi Bahagia Bersama tabloidnova.com ini bisa memberi inspirasi kebahagiaan kepada para pembaca. Dan mampu menggerakan nurani para pembaca
untuk memanfaatkan gadget, jempol dan mulut yang dimiliki untuk selalu
bersilaturahmi demi berbagi kebahagiaan.
0
komentar