Semua makanan yang nikmat juga istimewa boleh saja tersedia. Tapi lebaran tanpa ketupat terasa tak lengkap. Ketupat, adalah salah satu makanan tradisional yang buat sebagian besar masyarakat Indonesia wajib disajikan di hari Lebaran.
sumber: www.commons.wikimedia.org |
Terbuat dari beras atau ketan yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa (janur) berbentuk kantong mirip segi tiga (triangular shape)atau segi empat ( square shape)dan kemudian ditanak menjadikan Ketupat sebagai makanan pengganti nasi. Ketupat nasi adalah sebutan ketupat yang terbuat dari beras , sedangkan yang terbuat dari ketan disebut ketupat pulut.tak disajikan sendiri saat Lebaran biasanya Ketupat dimakan dengan lauk opor ayam , sambal goreng ati krecek, sayur labu siam, sayur papaya muda godog atau rendang.
Meskipun sudah sering menyantapnya belum tentu semua orang Indonesia tahu asal usul Ketupat. Nah, karenanya saya ingin berbagi info hasil dari browsing sana sini segala hal tentang Ketupat .
Asal Usul Ketupat
Konon ketupat sebenarnya bekal yang dibawa oleh para nelayan yang hendak melaut. Janur pembungkus membuat Ketupat lebih awet dan tidak mudah basi jika dibawa melaut selama beberapa hari. Sehingga para nelayan suka berbekal ketupat ketimbang nasi yang lebih cepat basi.
Lantas bagaimana ceritanya bekal para nelayan itu berubah menjadi sajian khas hari raya? Adalah Sunan Kalijaga, orang yang diyakini pertama kali memperkenalkan tradisi KUPATAN (bahasa Jawa dari ketupat). Beliau yang kerap mengajarkan nilai-nilai Islam dipadukan dengan filosofi masyarakat jawa memperkenalkan budaya dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran.
Ketupat Dan Filosofinya
Ketupat memang bukan makanan biasa. Ada banyak filosofi yang bisa dipelajari dari sebuah ketupat.
KETUPAT bukanlah sebuah istilah tanpa arti. Filosofi Islam dan budaya, khususnya budaya Jawa, diyakini mendasari pemberian nama makanan ini. Ada beberapa versi mengenai asal kata ketupat berkaitan dengan budaya Jawa.
Salah satu versi menyebutkan KUPAT berasal dari kata dalam bahasa Jawa KULO LEPAT, yang berarti “aku lupa, khilaf atau salah”. Makna KULO LEPAT adalah pengakuan kita sebagai insan yang tidak luput dari kesalahan dan perlu dimaafkan. Hal ini berkaitan erat dengan tradisi saling bermaaf-maafan saat Lebaran.
Versi lain berpendapat KETUPAT berasal dari kata TLUPAT. Yaitu singkatan dari kata TELU (tiga) dan PAPAT (empat) yang melambangkan Rukun Islam ketiga dan keempat yaitu puasa dan zakat yang biasa dilakukan umat Muslim saat bulan Ramadhan.
Namun ada pula yang mengaitkan KETUPAT dengan ËLAKU PAPATÍ atau empat tindakan pada tanggal 1 Syawal yang terdiri dari lebaran, luberan, leburan dan laburan.
Lebaran bermakna selesainya menjalankan ibadah puasa pada tanggal 1 Syawal .
Luberan yang berarti melimpah menyiratkan pesan untuk memberikan sebagian harta/sodaqoh kepada fakir miskin. Sedangkan leburan, merupakan harapan agar semua kesalahan dapat lebur (habis) dandimaafkan. Dan terakhir laburan memberikan pesan untuk senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batin agar seputih kapur (labur dalam bahasa Jawa) setelah saling maaf memaafkan.
Luberan yang berarti melimpah menyiratkan pesan untuk memberikan sebagian harta/sodaqoh kepada fakir miskin. Sedangkan leburan, merupakan harapan agar semua kesalahan dapat lebur (habis) dandimaafkan. Dan terakhir laburan memberikan pesan untuk senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batin agar seputih kapur (labur dalam bahasa Jawa) setelah saling maaf memaafkan.
Bahasa Jawa ternyata bukan satu-satunya asal kata ketupat. Menurut sebuah sumber kata ÌNGUPATÎ yang berarti membicarakan keburukan orang lain adalah asal kata kupat atau ketupat dalam bahasa Sunda . Pesan yang bisa diambil dari sini adalah agar setelah bermaaf-maafan kita tak lagi mengungkit dan membicarakan kesalahan orang lain.
sumber: ketupat-big |
Pendapat yang menyebutkan kalau KUPAT merupakan serapan dari kata KUFFAT turut memperkaya versi asal kata ketupat. KUFFAT dalam bahasa Arab berarti “sepenuh harapan”. Pemahaman ini tentu tak lepas dari keyakinan dan harapan umat muslim untuk kembali ke fitrah setelah berpuasa selama bulan Ramadhan.
Sungguh istimewa makanan yang satu ini. Bukan hanya asal katanya namun anyaman janur pembungkus ketupat pun mengandung makna. Filosofi Jawa mempercayai beras ketupat melambangkan nafsu dunia. Sedangkan janur adalah singkatan dari ëjatining nurí yang berarti hati nurani. Jadi bisa disimpulkan pesan yang terkandung dalam sebuah ketupat kira-kira adalah setiap orang itu harus bisa menggunakan hati nurani untuk menutupi nafsu-nafsu dunia yang merusak sehingga bisa tetap mengendalikan diri.
Ketupat Di Mancanegara
Jangan sombong dulu menganggap Ketupat hanya ada di Indonesia. Karena ternyata ketupat juga dikonsumsi masyarakat di beberapa Negara . Brunei, Malaysia, Singapura dan Filipina adalah Negara-negara yang masyarakatnya juga lazim menyajikan ketupat di saat hari raya.
Seperti di Indonesia , ketupat mempunyai sebutan yang sama di Brunei, Malaysia dan Singapura. Kalaupun ada sedikit perbedaan yaitu sebutan orang Malaysia untuk ketupat yang terbuat dari ketan/pulut yaitu ketupat daun palas.
Sedangkan di Filipina ketupat mempunyai sebutan berbeda di beberapa daerah. M,asyarakat daerah Kapampangan dan Pangasinan menyebut ketupat dengan Patupat. Di Cebuano disebut pusô , di Hiligaynon dinamakan bugnóy sedangkan ta’mu adalah sebutan ketupat di Tausug.
Kita boleh berbangga hati memiliki ketupat sebagai bagian kuliner tradisional Indonesia. Bisa dibilang ketupat bukan sekedar makanan tapi sebuah karya seni. Tidak semua orang bisa membuat ketupat yang bagus dan enak, diperlukan ketrampilan khusus, ketekunan dan yang pasti kesabaran. Bayangkan saja, untuk sebagian besar orang menganyam janur bukan perkara gampang. belum lagi memasukkan beras ke anyaman janur harus dengan takaran pas supaya bagus bentuknya saat matang nanti. Proses memasak yang lama mengharuskan pembuat ketupat mempunyai persediaan rasa sabar yangn tak sedikit. Wuih rumit sekali ya.
Kerumitan proses pembuatan dan filosofi yang lekat dengannya membuat ketupat pantas dijadikan hidangan wajib saji di hari Lebaran. Bukan hanya sebagai penghargaan atas usaha kita berpuasa selama bulan Ramadhan tetapi filosofinya yang baik itu lho juga bisa memperkaya iman.
Selamat menikmati ketupat, makanan special sarat makna.