Ada hal menarik yang saya temukan ketika browsing internet. Tanggal 10 November yang di Indonesia dijadikan hari pahlawan ternyata di beberapa negara barat dijadikan National Forget-Me-Not Day atau hari nasional jangan lupakan aku.
Secara khusus orang-orang Irlandia memanfaatkan Forget-Me-Not Day untuk menghubungi keluarga, teman dan orang-orang tercinta terutama yang sudah lama tak dijumpai. Maksudnya tak lain untuk menjalin kembali tali silaturahmi dan sebagai tanda selalu mengingat keberadaan seseorang.
Jujur saya merasa aneh kok ada orang yang terpikir menetapkan hari seperti ini. Kesannya gak penting banget mengemis-ngemis minta orang lain mengingat diri kita. Tapi kalau dipikir lebih jauh lagi saya pikir perlu juga ada hari seperti Forget-Me-Not Day ini.
Kesibukan merupakan alasan banyak manusia moderen baik secara sengaja atau tidak melupakan keluarga dan teman . Yang dewasa sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Yang anak-anak dan remaja juga punya segudang tugas sekolah atau kuliah dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Tak hanya keluarga dan teman yang tinggalnya jauh dan tidak setiap hari ditemui. Kini bahkan orang kekurangan waktu berinteraksi dengan keluarga inti yang tinggal serumah. Seakan hampir tak ada waktu untuk bersilaturahmi justru dengan orang-orang tercinta.
Perkembangan teknologi informasi dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan menambah lagi kesibukan seseorang. Kemudahan yang dimaksud untuk membuat kita tak terlalu tergantung dengan orang lain ini justru membuat kuantitas dan kualitas interaksi dalam keluarga inti berkurang. Bukan lagi sebuah pemandangan aneh kalau dalam suatu ruangan si ayah sibuk dengan laptopnya, sang ibu bolak-balik BBM an dengan teman –tem an arisannya sementara si anak asyik dengan gadgetnya.
Secara fisik keluarga itu tampak bersama tapi komunikasi dari hati ke hati hampir tak ada.Ditambah lagi dengan pemikiran kalau setiap hari bertemu maka tak mungkin keluarga inti terlupakan. Padahal bukan tak mungkin saat seseorang sedang memiliki masalah ia merasa terabaikan dan terlupakan oleh keluarganya yang tak mempunyai cukup waktu untuk mendengarkan keluh kesahnya.
Kita memang tak bisa menyalahkan kesibukan dan perkembangan teknologi sebagai penyebab tak rekatnya sebuah hubungan . Karena sesungguhnya usaha dan niat adalah kunci utama untuk menjalin silaturahmi. Forget me not day memang bukan hari nasional indonesia. Tapi tak ada salahnya menerapkan makna peringatan hari itu dalam kehidupan kita.
Tak perlu tepat 10 november dijadikan Forget me not day kita sendiri . Kapan saja setiap hari kalau perlu. Tak perlu berupa bunga atau hadiah sebagai bukti kita mengingat keluarga, teman dan orang-orang tercinta. Meluangkan waktu untuk bercengkerama dan sungguh-sungguh mendengarkan sudah cukup membuat siapapun merasa bahagia dan tak terabaikan .
Bagaimana dengan mereka yang benar-benar tak bisa meluangkan waktu untuk bertemu secara fisik? Lima menit percakapan menyenangkan lewat telepon atau pesan-pesan singkat yang mungkin konyol via sms, bbm atau e-mail sudah membuktikan pada keluarga, teman dan orang-orang tercin ta kalaun kita tak melupakan mereka.
Jangan pernah memutuskan tali silaturahmi dan melupakan keberadaan orang-orang tercinta. Karena kita pun tentu tak ingin keberadaan kita terlupakan terutama oleh orang-orang yang tercinta. Selamat merayakan hari jangan LUPAKAN AKU
0 komentar