This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

POOPOOH WARISAN IBU

Kesal!!! Itu yang saya rasakan saat melihat ibu membawa pulang seekor anak kucing jantan yang dipungut  dari jalan dekat rumah.  Terbayang sudah kerepotan yang akan bertambah karena saat itu kami sudah memelihara  dua anjing, Fafa dan Cookies.
Di rumah saya hanya tinggal berdua dengan ibu.  Dengan kondisi saya sebagai penyandang disabilitas dan ibu yang berusia sepuh bukan hal mudah mengurus dua anjing yang sudah ada. Kami memang selalu berusaha mengurus semua peliharaan yang kami miliki tanpa terlalu bergantung pada  pembantu. Memberi makan, memandikan termasuk membersihkan kotoran mereka selalu kami kerjakan berdua. Jadi kalau tambah peliharaan berarti tambah pekerjaan bukan?
Tapi ibu berkeras tetap memelihara anak kucing itu. Bahkan beliau menyuruh saya membujuk kucing yang masih takut didekati dan dipegang itu supaya mau makan. Saya yang pada dasarnya penyayang binatang terutama kucing semula memang merasa berat hati. Namun akhirnya justru jatuh hati  pada anak kucing berbulu  putih dan bermata biru itu. Oleh ibu, anak kucing itu dinamai si Putih sedang sata lebih suka memanggilnya Poopooh supaya kedengaran lebih imut gitchu he..he...he....
Sejak datang Poopooh memang senang mengikuti saya bahkan hingga ke kamar mandi! Yang lucu saat Poopooh  memperhatikan saya pipis dikamar mandi, sejak itu ia selalu buang air di kamar mandi. Tentu saja hal ini memudahkan saya dan ibu membersihkan kotorannya. Wah makin tambah sayang deh saya pada Poopooh. Kakak-kakak anjingnya, Fafa dan Cookies, juga sayang padanya karena Poopooh termasuk kucing yang ramah. Hari demi hari  Poopooh semakin besar, gemuk dan sehat. Tingkahnya yang lucu, menggemaskan dan kadang sedikit nakal sungguh mewarnai kehidupan saya dan ibu.Bulunya yang halus dan putih bersih serta mata birunya selalu menarik perhatian tamu yang bertandang ke rumah . Seringkali ia dikira kucing ras berharga mahal.
Tahun 2009 ibu jatuh sakit dan tak bisa berjalan lagi. Seakan mengerti penderitaan ibu, Poopooh sering menemani beliau tidur di kamar. Pada saat-saat terakhir hidup beliau, ibu tak lagi mengenali keadaan sekelilingnya termasuk kehadiran Poopooh. Sungguh menyedihkan saat melihat Poopooh mengeong-ngeong sambil menciumi wajah ibu  seperti bertanya mengapa ia tak lagi disapa dan diajak bermain.
Hanya beberapa bulan ibu sakit sebelum akhirnya meninggal dunia. Selama beberapa waktu Poopooh sering keluar masuk kamar ibu. Barangkali dia bingung mencari  ibu ya. Ditambah lagi dengan kematian Fafa sekitar sebulan sebelum kepergian ibu membuat Poopooh semakin murung. Badannya menjadi kurus karena sempat tak nafsu makan. Akhirnya saya sering membiarkan Cookies lebih sering berada di dalam rumah untuk menemaninya (anjing-anjing kami memang biasanya berada di halaman rumah). Syukurlah cara ini berhasil. Perlahan-lahan poopooh kembali ceria dan sehat.
Yang menarik Popooh menjadi lebih  cerewet seperti emak-emak bawel semenjak ibu pergi.  Setelah ibu tiada, saya memang lebih sering tinggal dan mengurus rumah sendirian. Sakit dan kelelahan karena melakukan pekerjaan rumah tangga sering saya rasakan dan tak jarang membuat saya jatuh. Anehnya Poopooh  selalu langsung menghampiri saat saya jatuh meskipun tidak sedang berada di ruang yang sama. Sambil menghampiri ia mengeong-ngeong seakan bertanya,”Mak, kenapa? Sakit,mak? Bisa bangun,mak?” (Emang bener Poopooh ngomong itu? Ha..ha..ha...).
Dengan ngeongnya yang berisik dan tak henti pula Poopooh  selalu mengingatkan saya yang sebetulnya masih ingin menonton TV supaya tak tidur terlalu larut. Ia baru berhenti mengeong kalau saya sudah masuk kamar tidur. Oh..oh..bawelnya emak kucingku yang gendut ini ;).
Sungguh saya tak menyangka seekor kucing bisa berprilaku seperti itu. Selama ini saya mengira hanya anjing yang bisa berprilaku sebagai penjaga dan pengasuh ownernya. Baru sekarang saya memahami mengapa ibu berkeras memelihara Poopooh. Mungkin beliau ingin memberi teman sepeninggal beliau pergi. Teman yang bisa menjaga saya terutama di dalam rumah, karena Cookies kan lebih seringberada di halaman.
Terima kasih Mam sudah mewariskan Poopooh,dan Cookies tentunya, buat menemani hari-hari saya dan memberi semangat setiap bangun pagi. Saya berjanji akan menjaga dan merawat Poopooh (dan Cookies) dengan baik.
Poopooh, kucing raksasa moeder, kucing gendut moeder.... moeder cayang kamu. (jangan sedih Cookiesku...nona hitam manis eksotisku...moeder juga cayang kamu kok). Jangan bosen nemenin moeder ya........
Postingan ini diikutsertakan dalam Giveaway AKU DAN PELIHARAANKUGiveaway AKU DAN PELIHARAANKU

2 komentar